Pengertian
Manajemen - Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang
berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan
diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli
masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
§ Sebuah
proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.
§ Melibatkan
dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
§ Mendapatkan
hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan
sumber-sumber dimiliki si organisasi.
Ditinjau dari segi fungsinya, manajemen memiliki 4 fungsi dasar manajemen yang menggambarkan proses manajemen, semuanya terangkum sebagai berikut:
Perencanaan
Perencanaan melibatkan urusan memilih tugas yang harus di lakukan untuk mempertahankan tujuan organisasi, menjelaskan bagaimana tugas harus dilaksanakan, dan memberi indikasi kapan harus dikerjakan.
Aktivitas perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan. Para manajer menegaskan secara jelas apa yang organisasi harus lakukan agar berhasil. Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari organisasi dalam jangka waktu pendek dan juga jangan panjang.
Pengorganisasian
Pengorganisasian yakni memberi tugas sebagai hasil dari tahapan perencanaan, tugas tersebut di berikan kepada beragam individu atau grup didalam organisasi. Mengorganisir adalah untuk menciptakan mekanisme untuk menjalankan rencana.
Pengaruh
Pengaruh merupakan sebuah motivasi, kepemimpinan atau arah. Pengaruh dapat di definisikan sebagai bimbingan dari aktivitas dari anggota organisasi dalam arah yang dapat membantu organisasi lebih terarah untuk mencapai hasil atau target.
Pengendalian
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para manajer:
1.
Mengumpulkan informasi untuk mengukur performa.
2.
Membandingkan performa masa kini dengan
sebelumnya.
3.
Menentukan aksi selanjutnya dari rencana dan melakukan
modifikasi untuk menuai parameter performa diharapakan
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
Menurut G.R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Lyndak F. Urwick:
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Lyndak F. Urwick:
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
Pengertian
Investasi
Investasi adalah mengeluarkan
sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat
mendapat keuntungan financial. Contoh investasi adalah pembelian berupa asset
financial seperti obligasi, saham , asuransi. Dapat juga pembelian berupa
barang seperti mobil atau property seperti rumah atau tanah.
Lebih luasnya investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu usaha misalnya pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi. Kesamaan dari semua investasi diatas adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) di kemudian hari.
Investasi yang akan kita bahas bahas disini adalah investasi berupa asset financial dan lquid yang terjadi di pasar uang, pasar komoditi berjangka dan pasar saham diantaranya : saham, obiligasi, derivatif.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan investasi diantaranya :
Lebih luasnya investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu usaha misalnya pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi. Kesamaan dari semua investasi diatas adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) di kemudian hari.
Investasi yang akan kita bahas bahas disini adalah investasi berupa asset financial dan lquid yang terjadi di pasar uang, pasar komoditi berjangka dan pasar saham diantaranya : saham, obiligasi, derivatif.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan investasi diantaranya :
1. Tidak
memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan masa depan
investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat investasinya bisa
merupakan suatu kesalahan.
2. Investor
terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati keuntungan padahal investasi
adalah suatu program jangka panjang dan kita mesti bisa menerawang jauh ke
depan dan jangan mengambil langkah yang emosional dan terlalu cepat.Tetapi
mesti melakukan langkah-langkah yang terukur.
3. Investor
terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih sehingga mengaburkan
analisis yang telah baik yang diperoleh sebelumnya.
4. Calon
investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang menjanjikan kaya dalam
sekejap (get rich quick scam). Dan melupakan hukum ekonomi yang paling mendasar
yaitu High Risk High Return (Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya
bila uang diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih
rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis makanan yang
dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.
http://beritainvestasi.wordpress.com/arti-investasi/
Secara
umum tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan tertentu
kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung.
- Untuk memperoleh
pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga,
royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
- Untuk membentuk
suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan
sosial.
- Untuk mengontrol
atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas
perusahaan tersebut.
- Untuk menjamin
tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
- Untuk mengurangi
persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
- Untuk menjaga
hubungan antar perusahaan.
MANAJEMEN INVESTASI
Manajemen
investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat
berharga seperti saham, obligasi dan aset
lainnya seperti properti dengan
tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut
dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll)
ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan
biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa
kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.
Lingkup
jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan, pemilihan aset,
pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap
investasi.
Diluar industri keuangan, terminologi
"manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya selain daripada
investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan banyak
lainnya selain daripada saham dan obligasi.
Manajemen
investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang
peran penting dalam pengelolaan triliunandollar, euro, pound dan yen.
INDUSTRI MANAJEMEN INVESTASI
Kegiatan usaha dari manajemen investasi ini terdiri dari berbagai bidang termasuk mempekerjakan manajer investasi profesional, penelitian, menjalankan fungsi pesanan dan perdagangan (dealing), penyelesaian transaksi, pemasaran, audit internal, serta mempersiapkan laporan bagi nasabahnya.
Kegiatan usaha dari manajemen investasi ini terdiri dari berbagai bidang termasuk mempekerjakan manajer investasi profesional, penelitian, menjalankan fungsi pesanan dan perdagangan (dealing), penyelesaian transaksi, pemasaran, audit internal, serta mempersiapkan laporan bagi nasabahnya.
Pengelolaan
industri manajemen investasi melibatkan amat banyak pihak yang menunjukkan
betapa rumitnya kebutuhan industri ini. Disamping karyawan pemasaran yang
membawa nasabah datang kepada industri ini, masih ada pula staf kepatuhan (
untuk memastikan dipenuhinya semua peraturan yang berlaku oleh perusahaan),
auditor internal ( untuk mengaudit sistem internal serta melaksanakan fungsi
pengawasan internal), bagian keuangan (untuk membukukan transaksi keuangan),
ahli komputer serta
karyawan pendukung lainnya ( untuk mencatat setiap transaksi serta valuasi
keuangan dari ribuan nasabah perusahaan)
PERAN SEBAGAI AGEN
Perusahaan
manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau perantara dari para
pemilik saham dan perusahaan daripada
memiliki secara langsung saham perusahaan. Secara teoritis, para pemilik saham
memiliki kekuasaan yang amat besar untuk mengubah arah kebijakan perusahaan
yang dimilikinya melalui hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) serta
kemampuannya untuk mengontrol dan menekan manajemen perusahaan. Namun dalam
prakteknya para pemilik saham tersebut tidak menggunakan hak suara yang
dimiliki secara kolektif tersebut ( sebab kepemilikannya masing-masing hanya
terdiri dari jumlah yang kecil), dan institusi keuangan ( selaku agen)
kadang-kadang menggunakan hak suara tersebut. Telah menjadi suatu kepercayaan
umum bahwa manajemen investasi selaku agen harus memiliki kemampuan untuk
secara aktif memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
nasabahnya.
KENDALA OPERASIONAL
Beberapa
kendala dalam mengoperasikan usaha manajemen investasi ini antara lain:
Ø laba kotor yang diperoleh terkait
langsung dengan valuasi nilai pasar sehingga kejatuhan nilai pasar dari aset
akan mengakibatkan penurunan drastis pada laba kotor relatif terhadap biaya.
Ø sulitnya mempertahankan kinerja
pengelolaan investasi sehingga mencapai nilai di atas rata-rata dan nasabah biasanya
menunjukkan ketidak sabarannya saat kinerja investasi buruk.
Ø gaji manajer investasi yang sukses
sangat mahal dan memiliki kemungkinan dibajak oleh pesaing.
Ø pencapaian kinerja investasi di
atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan dari keahlian manajer
investasi, namun nasabah tidak pernah memedulikan hal tersebut dan semata hanya
melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap bersumber pada filosofi dan
disiplin internal
Ø analis yang memiliki kemampuan
menghasilkan keuntungan di atas rata-rata seringkali memiliki kondisi keuangan
yang mapan sehingga mereka akan menolak tawaran pekerjaan yang ditawarkan
perusahaan demi untuk mengelola portofolionya sendiri.
Ø Perusahaan investasi di dunia yang
tersukses mungkin adalah mereka yang terpisah dari perbankan dan asuransi baik
secara fisik maupun secara psikologis, dimana kinerja terbaik dan strategi
bisnis yang dinamis umumnya dihasilkan oleh perusahaan manajemen investasi yang
independen.
DANA KELOLAAN INVESTASI SECARA GLOBAL
Aset
industri manajemen investasi global meningkat dengan pesat dan pada tahun 2006 mencapai rekor
55 triliun dollar, ini merupakan peningkatan 10 % dari tahun sebelumnya
dan meningkat 55% apabila dihitung sejak 2002.
Total
aset dana pensiun mencapai 20,6 triliun dollar pada tahun 2005 dimana 16,6
triliun diinvestasikan di asuransi dan 17,8 triliun di reksadana. Merrill Lynch menaksir
nilai investasi perorangan mencapai 33,3 triliun dimana sepertiganya
ditempatkan dalam bentuk lain dari manajemen investasi konvensional.
Pada
tahun 2005, 48% dari total dana investasi global berasal dari Amerika dan posisi
berikutnya adalah Jepang dengan
jumlah 11% dan Inggris dengan
7 %. Kawasan Asia Pasifik menunjukkan
pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun ini. Negara-negara seperti Tiongkok dan India menawarkan
potensi yang amat besar dan banyak perusahaan meningkatkan perhatiannya pada
kawasan ini.
Konsep dan Tujuan portofolio
Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti atau real estate, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. Dalam dunia usaha, hampir semua pemilik modal memiliki sikap sebagai penghindar risiko (risk aventer) yang artinya tidak mengingini suatu resiko yang mengakibatkan kerugian atau pengurangan nilai investasi.
Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti atau real estate, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. Dalam dunia usaha, hampir semua pemilik modal memiliki sikap sebagai penghindar risiko (risk aventer) yang artinya tidak mengingini suatu resiko yang mengakibatkan kerugian atau pengurangan nilai investasi.
Namu dalam kenyataannya, hampir semua bentuk investasi
atau usaha mengandung risiko, apalagi yang bersifat jangka panjang. Jika
seorang investor menginginkan keuntungan besar maka kemingkinan resiko yang
akan dihadapi dan diterima juga relatif besar, demikian juga sebaliknya.
Masalahnya adalah bagaimana melakukan suatu kegiatan usaha atau investasi agar
resiko yang diterima sekecil mungkin. Untuk itulah diperlukan diverifikasi
investasi dalam bentuk portofolio. Salah satu contoh yang sangat sederhana, jika
seseorang memiliki modal besar 5 miliar rupiah disarankan agar jangan hanya
menyimpan di salah satu bank saja.
Sebaiknya menyimpan di beberapa bank atau
menginvestasikannya dalam bentuk investasi lain seperti membeli saham di pasar
modal. Apabila seluruh dana ditanam pada satu individu instrumen keuangan
tertentu, risikonnya lebih besar dibandingkan jika diinvestasikan dalam
berbagai sekuritas lainnya. Hal yang sama juga dapat ditemukan dalam dunia
bisnis komoditi sehari-hari di tengah di suatu tempat saja, bahkan jenis barang
atau produk yang dijual juga dibuat beraneka ragam sesuai dengan prediksi
permintaan pasar.
Dikenal
ada beberapa motivasi pemodal untuk melakukan investasi dalam bentuk
portofolio, yakni growth oriented portofolio, yaitu orientasi utama adalah
pertumbuhan nilai modal khususnya dalam ukuran waktu jangka panjang dan income
oriented portofolio, yaitu mengharapkan keuntungan dalam bentuk bunga atau
dividen yang akan diterima. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi
portofolio sebaiknya terlebih dahulu diketahui kedua tujuan tersebut sebab
sangat berpengaruh terhadap besarnya dampak risiko dan keuntungan yang akan
diterima kemudian.
Strategi Portofolio
Dalam investasi portofolio, ada beberapa faktor yang diperhatikan.
1. Karakter Para Investor
Sifat investor dalam menentukan kebijakan investasi portofolionya begitu beragam dan keadaan itu sangat tergantung kepada beberapa hal seperti kondisi keuangan, pendapatan rutin, pendidikan, pengalaman, keluarga, dan pandangan terhadap bisnis portofolio, khususnya tentang kemungkinan berbagai manfaat dan tingkat risiko kerugian yang akan diterima kelak. Seorang investor yang berpendidikan tinggi dan banyak pengalaman biasanya bertindak konservatif, penuh perhitungan, dan selalu mencari serta mengumpulkan
Dalam investasi portofolio, ada beberapa faktor yang diperhatikan.
1. Karakter Para Investor
Sifat investor dalam menentukan kebijakan investasi portofolionya begitu beragam dan keadaan itu sangat tergantung kepada beberapa hal seperti kondisi keuangan, pendapatan rutin, pendidikan, pengalaman, keluarga, dan pandangan terhadap bisnis portofolio, khususnya tentang kemungkinan berbagai manfaat dan tingkat risiko kerugian yang akan diterima kelak. Seorang investor yang berpendidikan tinggi dan banyak pengalaman biasanya bertindak konservatif, penuh perhitungan, dan selalu mencari serta mengumpulkan
Data ssebanyak mungkinyang akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan sebelum melakukan investasi. Demikian sebaliknya, seorang pemodal
yang kurang berfikir rasional, apalagi masih usia muda dan belum berkeluarga,
biasanya kurang memiliki perhitungan yang matang dan selalu emosional dalam
berinvestasi. Golongan lainya adalah orang yang memiliki usaha banyak tetapi
dunia bisnis prtofolio belum dikenalkan atau dipahami secara benar. Untuk itu,
masih perlu diberikan infosrmasi atau pengetahuan yang lengkap agar mau
melakukan investasi dalam usaha ini.
2. Jangaka Waktu Portofolio
Biasanya jangka waktu portofolio relatif lama. Apabila dihubungkan dengan risiko dan tingkat keuntungan maka diperolehkan gambar berikut ini.
A. Hasil tinggi, risiko besar dalam kurun waktu yang singkat
B. Hasil rendah risiko tinggi dalam kurun waktu yang lama.
C. Hasil tinggi, risiko tinggi dalam kurun waktu yang lama
D. Hasil rendah,risiko rendah dalam kurun yang singkat
Biasanya jangka waktu portofolio relatif lama. Apabila dihubungkan dengan risiko dan tingkat keuntungan maka diperolehkan gambar berikut ini.
A. Hasil tinggi, risiko besar dalam kurun waktu yang singkat
B. Hasil rendah risiko tinggi dalam kurun waktu yang lama.
C. Hasil tinggi, risiko tinggi dalam kurun waktu yang lama
D. Hasil rendah,risiko rendah dalam kurun yang singkat
3. Hasil
Yang Diharapkan
Kebanyakn teori portofolio dikembangangkan pada jenis obligasi dan saham sementaranya untuk barang modal atau aset berjangka panjang hal tidak dilakukan keuntungan yang diterama dalam bentuk arus kas (net cash flow) yang bukan berupa laba akuntansi. Hal itu berlaku untuk semua jenis instrument yang buka biasa, saham porteferen, dan obligasi yang dapat konversi (convertible bond). Tingkat hasil yang diharapkan dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang (weigted average) hasil masing-masing komponen instrumen sekuritas
Kebanyakn teori portofolio dikembangangkan pada jenis obligasi dan saham sementaranya untuk barang modal atau aset berjangka panjang hal tidak dilakukan keuntungan yang diterama dalam bentuk arus kas (net cash flow) yang bukan berupa laba akuntansi. Hal itu berlaku untuk semua jenis instrument yang buka biasa, saham porteferen, dan obligasi yang dapat konversi (convertible bond). Tingkat hasil yang diharapkan dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang (weigted average) hasil masing-masing komponen instrumen sekuritas
STRUKTUR PORTOFOLIO
Fokus bisnis pada industri manajemen investasi adalah manajer yang bertugas
untuk menginvestasikan dan mendivestasikan investasi nasabahnya.
Penasehat
investasi dari suatu perusahaan manajemen investasi yang tersertifikasi harus
mengelola investasi nasabahnya sesuai dengan kebutuhan serta profil risiko
masing-masing nasabah, dimana penasehat keuangan akan merekomendasikan bentuk
investasi yang tepat bagi nasabahnya tersebut.
Alokasi aset
Berbagai
golongan aset adalah obligasi, properti, derivatif dan komoditi, dimana manajer
investasi dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai
asset ini. Berbagai golongan aset ini memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda
dan saling memengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi
pada berbagai aset tersebut dapat membawa pengaruh signifikan pada performa
investasi.
Investasi jangka panjang
Sangatlah
penting untuk memperhatikan bukti kinerja imbal hasil jangka panjang terhadap
aset investasi yang berbeda-beda dan melakukan investasi pada jangka waktu
tersebut guna mendapatkan hasil investasi terbaik. Misalnya pada suatu jangka
waktu yang panjang ( misalnya di atas 10 tahun ) pada beberapa negara , saham
menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi, dan obligasi
menghasilkan imbal hasil yang lebihy besar dibandingkan memegang tunai. Menurut
teori keuangan hal ini disebabkan oleh risiko yang lebih besar pada saham (
lebih bergejolak ) daripada obligasi yang lebih berisiko dibanding tunai.
Diversifikasi
Manajer
pengelola dana dengan memperhatikan latar belakang alokasi aset, akan
mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko
nasabahnya dan membuat daftar perencanaan penempatan investasi yang sesuai.
Daftar tersebut akan menunjukkan persentase penempatan dana pada masing-masing
saham atau obligasi. Teori diversifikasi portofolio ini diperkenalkan oleh
Harry Max Markowitz dan efektivitas dari diversifikasi ini
membutuhkan manajemen korelasi antara imbal hasil dan tingkat pengembalian
modal, isu internal terhadap portofolio bersangkutan, korelasi silang antara
tingkat pengembalian.
PEMILIHAN PORTOFOLIO
1. BEBERAPA
KONSEP DASAR
- Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
- Fungsi utilitas dan kurva indiferens
- Aset berisiko dan aset bebas risiko
2. MODEL
PORTOFOLIO MARKOWITZ
- Memilih portofolio optimal
- Memilih kelas aset optimal
3. INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO
1. Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio.
2. Rumusnya adalah:
1. Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio.
2. Rumusnya adalah:
ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO:
CONTOH
1. Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan
GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%.
2. Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.
3. Maka, return yang diharapkan:
E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%
2. Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.
3. Maka, return yang diharapkan:
E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%
ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO
Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1.Varians setiap sekuritas
2.Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
3.Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1.Varians setiap sekuritas
2.Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
3.Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
PROSES
KEPUTUSAN INVESTASI
- Menentukan
kebijakan investasi.Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan
investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan.
- Analisis
Sekuritas. Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeteksi
sekuritas mana yang nampaknya mispriced. Bisa dilakukan dengan analisis
teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data
(perubahan) harga pada masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga
sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya
mengidentifikasi prospek perusahaan (lewat analisis terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhinya) untuk dapat memperkirakan harga saham di masa yang
akan datang.
- Pembentukan
Portofolio. Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut
identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa
proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.
- Melakukan revisi
portofolio. Tahap ini merupakan poengulangan terhadap tiga tahap
sebelumnya, dengan maksud jika perlu melakukan perubahan terhadap
portofolio yang telah dimiliki
- Evaluasi kinerja
portofolio. Pada tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja
(performance) dar portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang
diperoleh maupun resiko yang ditanggung.
PROSES
INVESTASI
Proses investasi adalah suatu
rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam pembelian aset nyata / surat
berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan
keputusan investasi yang
berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES INVESTASI
- Pengetahuan
tentang pengembalian dan resiko investasi.
- Mengetahui sikap
investor terhadap resiko. Setiap investor harus mau menerima resiko
investasi yang terkadang di dalam aset riil maupun surat berharga, dan
dapat mengidentifikasi kombinasi pengembalian dan resiko yang dapat
diterima. Dengan kata lain, sebelum menerima resiko investasi, investor
harus berada pada posisi finansial yang logis, dan harus siap menggunakan
alasan-alasan yang masuk akal untuk proses pembuatan keputusan.
- Pengetahuan dari
setiap tipe surat berharga / aset yang tersedia untuk investasi, termasuk
pengembalian yang diharapkan dan resiko yang berhubungan dengan tipe aset
/ surat berharga tersebut.
- Memilih beberapa
surat berharga / aset yang dapat memberi suatu pengembalian dan resiko
yang dapat diterima berdasarkan kebutuhan -kebutuhan dari investor
tertentu.
PROSES MANAJEMEN
INVESTASI
- Menetapkan sasaran
investasi
Langkah
pertama dalam proses manajemen investasi, menetapkan sasaran investasi –
tergantung dari institusi itu sendiri. Contohnya, perusahaan asuransi jiwa
menjual berbagai produk, yang sebagian besar memberikan jaminan pembayaran di
masa depan atau aliran pembayaran untuk kurun waktu tertentu. Oleh karena itu,
sasaran investasi dari perusahaan asuransi jiwa adalah untuk memenuhi kewajiban
perusahaan dan menghasilkan laba.
2. Membuat kebijakan investasi
Langkah kedua dalam proses manajemen
investasi adalah membuat pedoman kebijakan untuk memenuhi sasaran investasi.
Penetapan kebijakan di mulai dengan keputusan alokasi aktiva/ asset. Yaitu,
investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan
terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva umumnya
meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas luar negeri.
Kendala-kendala dari klien dan peraturan
yang ada harus dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan investasi.
3. Memilih strategi portofolio
Pemilihan strategi portofolio yang konsisten
terhadap sasaran dan pedoman kebijakan investasi dari klien maupun institusi
merupakan langkah ketiga dalam proses manajemen investasi. Strategi-strategi
portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif.
- Memilih aktiva/
asset
Setelah strategi portofolio dipilih
langkah selanjutnya adalah memilih aktiva tertentu untuk dimasukkan dalam
portofolio. Hal ini membutuhkan evaluasi terhadap masing-masing sekuritas.
Dalam strategi aktif, hal ini berarti usaha untuk mengidentifikasi kesalahan penetapan
harga sekuritas.
Manajer investasi berusaha untuk merancang
portofolio yang efisien pada tahap ini. Portofolio yang efisien adalah
portofolio yang memberikan pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat
resiko tertentu, atau dengan kata lain, tingkat resiko terendah untuk tingkat
pengembalian tertentu.
langkah-langkah
dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut
1.
Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya
berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam.
2.
Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas
3.
Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk
membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap
sekuritas tersebut
4. Melakukan Revisi Portofolio
4. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud
jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah
dimiliki.
5.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya,
baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang
ditanggung.
Memilih Portofolio Berdasarkan
Preferensi Investor
1. Dalam memilih portofolio,
investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi terhadap return yang
diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung investor
◦ Semakin
konservatif seorang investor, semakin enggan dia menanggung risiko pilihan
portofolionya akan semakin mendekati aset bebas risiko atau titik RF
◦ Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia menanggung risiko, sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset berisiko
◦ Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia menanggung risiko, sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset berisiko
2. Pilihan investor nantinya
akan berada pada titik persinggungan antara kurva utilitas investor (U1atau
U2) dengan garis permukaan efisien (garis RF-K).
faktor-faktor yang mempengaruhi
investasi langsung dan portofolio adalah sebagai berikut :
1. Tingkat
pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return)
2. Ramalan
mengenai keadaan di masa yang akan datang
3. Tingkat
bunga
4. Biaya
investasi
5.
Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
Analisis Portofolio Manajemen Investasi
& Portofolio Sistem Perekonomian Indonesia
Dalam
demokrasi dan ekonomi yang berdasar Pancasila dan UUD 1945, dengan jelas dan
tegas menolak individualisme yang sepenuhnya tak sosial, tak pernah menerima
sistem kemasyarakatan yang sepenuhnya diabdikan kepada kepentingan
individu-individu yang terlepas satu sama lain. Dan dalam alam pandangan
Pancasila dan UUD 1945, maka keduanya yaitu individu dan masyarakat, berada
dalam keselarasan dan keseimbangan, sebagai bagian dari keselarasan dan
keseimbangan yang lebih besar. Perbandingan antara sistem-sistem perekonomian
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Lain halnya menurut menteri BUMN
Dahlan Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia pada 2012 dapat mengalahkan
ekonomi Spanyol. "Untuk mengalahkan Spanyol...dibutuhkan syarat, bekerja,
bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan politik," kata Dahlan, saat berpidato
pada acara Anugerah Wira Usaha Mandiri, di Jakarta Convetion Center (JCC),
Jumat. Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia belakangan ini terus menunjukkan
peningkatan tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB). "Tahun
lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus
bisa melampaui ekonomi Spanyol," tegasnya.
PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada acara Wira Usaha Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga ditentukan oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan banyak tantangan yang dihadapi jika ingin menjadi usahawan yang sukses. "Pengusaha pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu harus dijadikan sebagai cermin untuk bisa bangkit kembali hingga menjadi sukses," tegasnya.
Dahlan
mengajak pemuda untuk menjadi wirausaha sebagai wujud mengaktualisasi diri
dalam kehidupan. "Berusaha saat usia muda merupakan masa yang ideal untuk
mencapai kesuksesan dalam berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif dan
inovatif," katanya. Jika dilihat dari sektor pariwisata Indonesia
Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun
sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar
Amerika Serikat. Dan dilihat dari sektor pertanian, pertanian (budidaya tanaman
dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban
manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya
bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang
lalu dari kebudayaan di daerah Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai
Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania
sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya
tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan
polong-polong di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya
Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan
padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian.
Pertanian
telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda
(neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk
kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan
terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.
Pembangunan
sektor pertanian dapat merespon dan menjadi katalis pertumbuhan di sektor-sektor
lainnya seperti perbankan, keuangan dan bisnis, pergdagangan, pengangkutan/
transportasi, jasa-jasa, dan industri pengolahan terutama industri pengolahan
produk pertanian. Faktor lain yang mendukukung sektor pertanian menjadi sektor
yang potensial karena kondisi tanah di Indonesia yang begitu subur dengan iklim
tropis yang dimungkinkan dapat ditanami berbagai macam tumbuhan dan luas lautan
Indonesia yang begitu luas hingga 70 persen luas Indonesia secara
keseluruhan. Permasalahan utama bangsa Indonesia adalah imperior
kompleks. Yang berarti mempercayai bahwa produk bangsa Indonesia lebih buruk
dibandingkan dengan produk bangsa lain. Masyarakat Indonesia lebih bangga
menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan menggunakan produk dalam negerinya.
Menghitung
Return on Investment
ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk
dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Rumus untuk
menghitung ROI adalah :
Keterangan :
Earning after Tax : laba setelah pajak
Total Assets
: Total asset
Contoh :
Berdasarkan laporan laba
rugi PT.Sanyobaya terlihat bahwa EAT Perusahaan adalah berjumlah Rp.720 dan
total asset adalah Rp.8000. Maka nilai ROI nya adalah :
Menghitung
Return on Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen
bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.
Contoh:
PT. Rinjani Abadi memiliki laba setelah pajak sebesar
Rp.1.256 dan dana sendiri senilai Rp.3.803. ROE dari PT.Rinjani Abadi adalah :
Referensi dari mana ya
BalasHapus