Welcome To My Paradise

Selasa, 29 Desember 2015

Biografi Taufik Hidayat Atlet Bulutangkis Indonesia

Taufik Hidayat adalah pemain bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung. Pada tanggal 16 Juni 2013 Taufik Hidayat menyatakan mengundurkan diri sebagai pemain bulu tangkis Profesional.Taufik Hidayat memiliki pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena yang berlokasi di ciracas, Jakarta Timur.


Biodata Taufik Hidayat
Nama Lengkap : Taufik Hidayat
Tanggal Lahir : 10 Agustus 1981
Tempat Lahir : Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Agama : Islam
Nama Orang Tua : Aris Harris dan Enok Dartilah
Kewarganegaraan : Indonesia



Biografi Taufik Hidayat

Taufik Hidayat lahir pada tanggal 10, Agustus 1981 di Bandung, Jawa Barat. Taufik Hidayat merupakan anak ke-dua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah. Sebelum menjadi pemain bulu tangkis profesional Taufik Hidayat memulainya ketika ia bermain di klub SGS Elektrik Bandung.
Pada saat Taufik berusia 7 tahun, ayahnya kerap mengajak Taufik bermain bulu tangkis di GOR Pamor. Taufik masuk klub Sangkuriang Graha Sarana (SGS) di Jl.Soekarno Hatta Bandung yang harus membuatnya bolak-balik Pengalengan-Bandung hanya untuk melaksanakan latihan. 
Rutinitas tersebut pun seringkali mengganggu sekolahnya. Untuk menjalani latihan yang semakin keras, sejak masuk SMP Taufik kemudian hijrah ke Bandung. Taufik mendapat kelonggaran untuk meraih prestasi bulu tangkisnya semasa SMA. Ia diperbolehkan mengikuti ujian akhir SMA susulan di ruang perpustakaan sendirian. 

Melihat bakat anaknya yang semakin bagus akhirnya ayahnya kemudian memasukan Taufik ke klub badminton SGS Elektrik Bandung pimpinan Lutfi Hamid yang berada di Bandung, disana ia dibimbing oleh Lie Sumirat.




Pada tanggal 4 Februari 2006 Taufik menikah dengan Ami Gumelar, putri Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari. Mereka telah dikaruniai 2 seorang anak yaitu, putri pada tanggal 3 Agustus 2007, yang diberi nama Natarina Alika Hidayat. Kelahiran putrinya ini tepat beberapa hari sebelum ia berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia. Kemudian mereka telah dikaruniai seorang putra pada tanggal 11 Juni 2010, yang diberi nama Nayutama Prawira Hidayat.

Pendidikan
  • SD Pangalengan 1
  • SMP 1 Pasundan 1
  • SMP Taman Siswa Bandung
  • SMA Taman Siswa Bandung
  • Universitas Tarumanegara



Karier

Taufik semakin berkembang pesat dengan menunjukkan bakatnya di dunia bulutangkis setelah lulus SMA. Hal itulah yang pada akhirnya membawa dia berhasil masuk Pelatnas Cipayung. Dari pelatnas Cipayung, Taufik mengawali karirnya sebagai atlet bulutangkis. Puluhan gelar sukses diraih oleh Taufik Hidayat. 


Taufik berhasil menjuarai event bulutangkis Indonesia Terbuka sebanyak enam kali (1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006). Kemudian, menjuarai Piala Thomas (2000, 2002, 2004 dan 2006), serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003 dan 2005). Taufik juga menyandang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006). 


Torehan karier terbaik Taufik yang membuat namanya dikenal dunia adalah ketika ia berhasil menjuarai  dan mebdapat medali emas di Olimpiade Athena 2004 setelah menang melawan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final.


Pada 21 Agustus 2005, ia berhasil menjadi juara dunia dengan mengalahkan pemain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut. Selain itu, ia juga memegang gelar juara tunggal putra Asian Games 2002 di Busan dan 2006 yang berlangsung di Doha.


Pada 30 Januari 2009 Taufik mundur dari Pelatnas Cipayung. Setelah mengundurkan diri dari Pelatnas Cipayung, ia menjadi pemain profesional. Pada November 2012, Taufik membangun sebuah pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena (THA) yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur. Pada tanggal 16 Juni 2013 Taufik Hidayat menyatakan mengundurkan diri sebagai pemain bulu tangkis Profesional.


Prestasi

  • Juara Brunei Open pada tahun 1998
  • Juara Indonesia Open, Juara SEA Games pada tahun 1999
  • Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia pada tahun 2000
  • Juara Singapore Open pada tahun 2001
  • Juara Sanyi-BNI Maybank Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games pada tahun 2002
  • Juara Sanyo-BNI Maybank Indonesia Open pada tahun 2003
  • Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade pada tahun 2004
  • Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia pada tahun 2005
  • Juara Indonesia Open, Juara Asian Games pada tahun 2006
  • Juara Kejuaraan Aisa, Juara SEA Games pada tahun 2007
  • Juara Macau Open pada tahun 2008
  • Juara US Open, Juara India Open pada tahun 2009
  • Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS pada tahun 2010
  • Semifinalis VICTOR-BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON Malaysia Open Super Series, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex-Sunrise IndiaOpen Superseries, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, perempat final2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner - up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, Juara India Open Grand Prix Gold 2011
  • Semifinal Maybank Malaysia Open Presented by Proton, Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Semi final Swiss Open 2012, Perempat final 2012 Yonex Australian Open GP Gold, Perempat final Yonex Sunrise India Open 2012, Perempat final YONEX Open Japan 2012



Taufik Hidayat membuktikan bahwa ia merupakan pemain bulu tangkis hebat dan berbakat yang pernah dimiliki oleh Indonesia, ia mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid. 


Ia juga dikenal dengan pukulan backhand smash tercepat yang mencapai 206 km/jam, sehingga banyak pemain lain yang mencoba untuk melakukan hal tersebut, namun belum ada yang sebaik Taufik. Taufik juga dapat melakukan pukulan drop shot dan permainan net dengan baik. Artikel mengenai Taufik Hidayat di atas ini saya ambil dari berbagai sumber.


SALAH NALAR

SALAH NALAR


Nama Dosen :
Drs Budi Santoso, MM

Disusun Oleh :
Rizky Andika
27213955


Fakultas Ekonomi Akuntansi
Universitas Gunadarma
2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Drs Budi Santoso, MM selaku dosen yang bersangkutan dan teman-teman kelas 3EB22  atas bantuannya yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


                                                                                      
Bekasi,22  Desember  2015


                                                                                               Penyusun

DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ….…………………………………………………………………………,,....ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………......iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang..............................................................................................................................1
1.2    Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
1.3    Tujuan Penulisan...........................................................................................................................2
1.4    Manfaat Penulisan.........................................................................................................................2
1.5    Metode Penelitian..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Salah Nalar ……………………………………………………….............................3
2.2
 Macam-macam Salah Nalar ……………………………………………………………................3 2.3 Mengapa Salah Nalar Terjadi …………………………………………………………….............6  
2
.4    Faktor Penyebab Salah Paham…………………………………………………………..............6
2.5    Cara Mengatasi salah Nalar ……………………………………………………..........................7
BAB III  PENUTUP
3.1       Kesimpulan................................................................................................................................8 
3.2      
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8



BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Berpikir merupakan kata yang tentunya sudah lazim kita dengar. Bahkan berpikir dilakukan oleh semua orang dalam bertindak dan lain sebagainya. Namun, tidak semua orang mengetahui makna dari kata berpikir itu sendiri. Berpikir merupakan obyek material logika. Obyek berpikir meliputi kegiatan pikiran, akal budi manusia dan lain sebagainya. Dengan berpikir, manusia mengolah dan mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya sehingga dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain.
Obyek material logika bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa. Akan tetapi, bukan sembarangan berpikir yang diselelidiki dalam logika, melainkan dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatan. Oleh karena itu, berpikir lurus, tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu pemikiran disebut lurus? Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika. Jika peraturan-peraturan itu ditepati, tentu berbagai kesalahan atau kesesatan dapat dihindarkan. Jadi, kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang dalam proses berpikir, sering terjadi kekeliruan dalam menafsirkan atau menarik suatu kesimpulan. Kekeliruan atau kesalahan dalam proses berpikir tersebut disebut dengan salah nalar. Pengertian lain mengatakan bahwa salah nalar merupakan gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Kekeliruan dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan. Kekeliruan dapat dihindari dengan  mengkaji terlebih dahulu sesuatu sebelum kita menafsirkan atau menarik sebuah kesimpulan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas secara lebih mendalam mengenai salah nalar.

1.2   Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan salah nalar ?
2.    Apa saja macam-macam salah nalar ?
3.    Mengapa salah nalar sering terjadi ?
4.    Apa saja faktor penyebab terjadinya salah nalar ?
5.    Bagaimana cara mengatasi dan menghindari salah nalar ?

1.3   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian salah nalar.
2.      Untuk mengetahui  apa saja macam-macam salah nalar.
3.      Untuk mengetahui  mengapa salah nalar sering terjadi.
4.      Untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya salah nalar.
5.      Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dan menghindari salah nalar.

1.4   Manfaat  Penulisan
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut :
1.      Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Salah Nalar.
2.      Mahasiswa mengetahui adanya berbagai macam salah nalar yang sering digunakan.
3.      Mahasiswa mengetahui bagaimana cara mengatasi dan menghindari salah nalar.

1.5     Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini, sangat sederhana. Penulis mengumpulkan informasi dengan cara menelaah data dari media internet.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1   PENGERTIAN SALAH NALAR
Gagasan, pikiran, kepercayaan, simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
 Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya.  Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.

2.2   MACAM-MACAM SALAH NALAR
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi perlu untuk kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan. Ada beberapa macam salah nalar, yaitu sebagai berikut :

1.    Generalisasi yang Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukunggeneralisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah. Selain itu, salah nalar jenis ini terjadi dikarenakan kurangnya data yang dijadikan dasar generalisasi, sikap “menggampangkan”, malas untuk mengumpulkan dan menguji data secara memadai, atau ingin segera meyakinkan orang lain dengan bahan yang terbatas.
Premis adalah kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan simpulan di dalam logika. Sementara itu yang dimaksud dengan generalisasi adalah perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana dari pada yang sebenarnya. Contoh Generalisasi yang terlalu luas sebagai berikut:
a)    Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
b)   Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
Ada dua bentuk kesalahan generalisasi yang biasa muncul. Dua bentuk kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:

a.    Generalisasi Sepintas
Kesalahan ini terjadi dikarenakan penulis membuat generalisasi berdasarkan data atau evidensi yang sangat sedikit.
Contoh: Semua anak yang jenius akan sukses dalam belajar.
Pernyataan tersebut tidaklah benar karena kejeniusan atau tingkat intelegensi yang tinggi bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan belajar anak. Masih banyak faktor penentu lain yang terlibat seperti: motivasi belajar, sarana prasarana belajar, keadaan lingkungan belajar, dan sebagainya.

b.   Generalisasi Apriori
Salah nalar ini terjadi ketika seorang penulis melakukan generalisasi atas gejala atau peristiwa yang belum diuji kebenaran atau kesalahannya. Kesalahan corak penalaran ini sering ditimbulkan oleh prasangka. Karena suatu anggota dari suatu kelompok, keluarga, ras atau suku, agama, negara, organisasi, dan pekerjaan atau profesi, melakukan satu atau beberapa kesalahan, maka semua anggota kelompok itu disimpulkan sama. Contoh: semua pejabat pemerintah melakukan tindakan korupsi. Benarkah pernyataan tersebut? Silahkan Anda jawab.

2.    Kerancuan Analogi
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. Analogi adalahpersamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yg berlainan, kiasan.
Contoh dari kerancuan analogi adalah sebagai berikut:
a)    Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
b)   Pada hari senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari selasa Patriana kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari rabu patriana kuliah pasti mengendarai sepeda motor.
c)    Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin devisi.

3.    Kekeliruan kausalitas (sebab-akibat)
Kekeliruan kausalitas terjadi karena kekeliruan menentukan dengan tepat sebab dari suatu peristiwa atau hasil (akibat) dari suatu peristiwa atau kejadian.
Contoh dari kekeliruan kausalitas (sebab-akibat) adalah sebagai berikut:
a)    Saya tidak bisa berenang karena tidak ada satupun keluarga saya yang dapat berenang.
b)   Saya tidak dapat mengerjakan ujian karena lupa tidak sarapan.

4.    Kesalahan Relevansi
Kesalahan ini akan terjadi jika antar premis tidak punya hubungan logika dengan kesimpulan. Misalnya, bukti peristiwa atau alasan yang diajukan tidak berhubungan atau tidak menunjang konklusi. Jadi, perlu berhati-hati, ketika sebuah argumen bergantung pada premis yang tidak relevan dengan konklusi, maka tidak mungkin dibangun kebenarannya. Terdapat beberapa jenis kesesatan relevansi yang umum dikenal, berikut penjelasannya:
a)    Argumentum ad hominem: terjadi jika kita berusaha agar orang lain menerima atau menolak suatu usulan, tidak berdasarkan alasan penalaran, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan si pembuat usul.
b)   Argumentum ad verecundiam: terjadi karena orang yang mengemukakannya adalah orang yang berwibawa dan dapat dipercaya, jadi bukan terjadi karena penalaran logis.
c)    Argumentum ad baculum (menampilkan kekuasaan): terjadi apabila orang menolak atau menerima suatu argumen bukan atas dasar penalaran logis, melainkan karena ancaman atau terror (bisa juga karena faktor kekuatan/kekuasaan).
d)   Argumentum ad populum (menampilkan emosi): artinya ialah ditujukan untuk massa/rakyat. Pembuktian secara logis tidak diperlukan, dan mengutamakan prinsip menggugah perasaan massa sehingga emosinya terbakar dan akhirnya akan menerima sesuatu konklusi tertentu. Contoh sederhananya seperti demonstrasi dan propaganda.
e)    Argumentum ad misericordian (menampilkan rasa kasihan): disebabkan karena adanya rasa belas kasihan. Maksudnya, penalaran ini ditunjukkan untuk menimbulkan belas kasihan sehingga pernyataan dapat diterima, dan biasanya berhubungan dengan usaha agar suatu perbuatan dimaafkan.
f)    Post hoc propter hoc: terjadi karena orang menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal bukan. Pada suatu urutan peristiwa, orang menunjukkan apa yang terjadi lebih dahulu adalah penyebab peristiwa yang terjadi sesudahnya, padahal bukan.
g)   Petitio principii: berarti mengajukan pertanyaan dengan mengamsusikan kebenaran dari apa yang berusaha untuk dibuktikan, dalam upaya untuk membuktikannya. Dikenal dengan pernyataan berupa pengulangan prinsip dengan prinsip.
h)   Argumentum ad ignorantiam (argumen dari keridaktahuan): kesalahan terjadi ketika berargumen bahwa proposisi adalah benar hanya atas dasar bahwa belum terbukti salah, atau bahwa itu adalah salah karena belum terbukti benar.
i)     Ignorantia elenchi: terjadi karena tidak adanya hubungan logis antara premis dan konklusif.
5.    Penyandaran Terhadap Prestise Seseorang
Salah nalar disini terjadi karena penulis menyandarkan pada pendapat seseorang yang hanya karena orang tersebut terkenal atau sebagai tokoh masyarakat namun bukan ahlinya.
Agar tidak terjadi salah nalar karena faktor penyebab ini, maka perlu di patuhi rambu-rambu sebagai berikut:
a)    Orang itu diakui keahliannya oleh orang lain.
b)   Pernyataan yang dibuat berkenaan dengan keahliannya, dan relevan dengan persoalan yang dibahas.
c)     Hasil pemikirannya dapat diuji kebenarannya.
Hal tersebut mengindikasikan kita sebagai penulis tidak boleh asal mengutip semata-mata karena orang tersebut merupakan orang terpandang, terkenal atau kaya raya dan baik status sosial ekonominya.

2.3   MENGAPA SALAH NALAR TERJADI
Salah nalar sering terjadi karena disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh penyebab yang salah  nalar adalah sebagai berikut:
a)    Hendra mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
b)   Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.

2.4   FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SALAH NALAR
Terjadinya salah nalar, disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh: Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
2.    Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh: Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak

2.5    CARA MENGATASI DAN MENGHINDARI SALAH NALAR
Ada beberapa cara untuk mengatasi dan menghindari salah nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
a)    Memilih kata dengan baik;
b)   Harus mengetahui teori dasar dalam berpikir;
c)    Sering membaca buku agar memiliki wawasan yang luas;
d)   Memikirkan perkataan atau kalimat sebelum diucapkan;
e)    Menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar;
f)    Jangan menyimpulkan premis dengan cepat;
g)   Dapat berkomunikasi dengan baik;
h)   Tidak cepat menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya; dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
 3.1     KESIMPULAN
Maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1.    Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi perlu untuk kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan. Jika tidak maka akan terjadi salah nalar.
2.    Salah nalar sering terjadi karena disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
3.    Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain
4.    Sesungguhnya salah nalar dapat dihindari dengan mempelajari teori dalam berlogika.

3.2       DAFTAR PUSTAKA