Welcome To My Paradise

Kamis, 30 Maret 2017

Review Jurnal 3


3.
Nama Jurnal
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
Volume / Halaman
Vol. 5, No. 1
Nama Penulis
Devie
Judul Jurnal
Mengkaji Peluang Pasar Internasional Melalui Kinerja Ekonomi Negara-Negara Uni Eropa
Tanggal Jurnal
Maret  2003
Tujuan Penelitian
Untuk melihat peluang memasuki pasar Uni eropa dengan melihat kinerja keuangan negara negara yang tergabung dalam EU yang diukur dari indikator ekonomi negara-negara tersebut.
Metode Penelitian
Metode deskriptif
Hasil Penelitian
Berdasarkan eksplorasi data indikator ekonomi EU sampai dengan tahun 2001 terungkap bahwa negara EU merupakan tujuan pasar dengan peluang yang cukup besar bagi negara diluar anggota termasuk Indonesia yang memeliki hubungan ekonomi dengan EU. Peluang ini berdasarkarkan indikator ekonomi GDP terbesar kedua setelah Amerika Serikat, dan 70,74% dikontribusi oleh perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor-impor, selain itu indikator pertumbuhan ekonomi 1,5% lebih tinggi dari negara Amerika Serikat, diikuti dengan angka GDP perkapita yang tinggi, populasi penduduk menduduki ukuran terbesar ketiga setelah China dan India, dan bagi Indonesia terlihat nilai tukar euro terhadap rupiah yang cukup stabil. Negara EU yang mempunyai peluang pasar lebih besar untuk dimasuki adalah Irlandi, Luxemborg, dan Finlandia. Peluang pasar ini akan meningkat lagi dimasa yang akan datang jika 10 kandidat anggota EU dengan kinerja ekonomi yang baik kecuali Turkey menjadi anggota tetap.
Kesimpulan Penelitian
Dengan melihat indikator ekonomi maka dapat dibuat garis besar bahwa :
1. Besarnya proporsi perdagangan Internasional terhadap angka GDP menunjukan negara Uni Eropa makin membuka diri dan menggantung aktivitas ekonomi negara tersebut dengan negara lain.
2. Secara keseluruhan ekonomi dunia mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, khusunya Amerika Serikat. Tetapi Negara yang tergabung dalam uni eropa (EU) menunjukan penurunan yang lebih kecil.
3. Peluang untuk memasuki pasar Eropa dapat dilakukan baik dengan ekspor maupun investasi langsung. Perdagangan Indonesia dengan  negara Uni Eropa mengalami surplus neraca perdagangan, bahkan menduduki peringkat pertama dalam total ekspor Indonesia. Walaupun tanpa mengetahui negara mana saja melakukan investasi langsung ke negara Uni Eropa, data menunjukan peningkatan investasi langsung di negara Uni Eropa yang berarti semakin banyak negara di luar Eropa yang melihat sisi positip  pasar di EU. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan investasi langsung.
4. Dibanding dolar mata uang pondsterling dan Euro cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendahm, hal ini berdampak pada lebih kecilnya resiko bertransaksi dengan Euro dan pondsterling.
5. Tingkat GDP per kapita yang lebih tinggi dari Indonesia dan cenderung meningkat walaupun secara total GDP mengalami penurunan. Hal ini merupakan peluang, karena terjadi peningkatan daya beli masyarakat di negara EU.
6. Populasi di negara Uni Eropa menduduki posisi ketiga terbesar di dunia disertai dengan tingginya tingkat GDP perkapita, merupakan pasar yang sangat besar bagi perusahaanperusahaan di luar EU termasuk Indonesia
7. Pasar Eropa akan makin menarik pada tahun 2004 dengan masuk 13 negara kandidat yang secara pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding negara Uni Eropa, sehingga merupakan peluang pasar bagi negara lain termasuk  Indonesia.
Pendapat Mengenai Jurnal
Jurnal ini cukup menarik pembahasannya, dengan mamahami jurnal ini maka dapat menambah wawasan mengenai peluang pasar internasional melalui kinerja ekonomi negara-negara Uni Eropa.


Review Jurnal 2


2.
Nama Jurnal
Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi
Volume / Halaman
vol. 1, no. 4,
Nama Penulis
Ferry danu prasetya
Judul Jurnal
Perkembangan standar akuntansi keuangan di indonesia
Tanggal Jurnal
juli 2012
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui sejarah perkembangan SAK di Indonesia, sejak penjajahan Belanda sampai dengan sekarang ini.
Metode Penelitian
Metode deskriptif kualitatif
Hasil Penelitian
1. Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia :
a. Menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI berhasil melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” pada tahun 1973.
b. Tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
 c. Tahun1994, setelah berlangsung selama 10 tahun IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” IAI mengadopsi pernyataan International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia
2. Pengembangan SAK di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1973 dengan dibentuknya Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur daripada GAAP dan GAAS. Selanjutnya pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan. Kemudian komite PAI tersebut pada tahun 1994 diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan. Pada kongres VIII 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali namanya menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) untuk masa bakti 1998–2002 dan diberi otonomi khusus untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK
3. FASB mereflesikan tingkat kecanggihan dan adidaya ekonomi dan keuangan Amerika Serikat, sebaliknya IAS berupaya merangkul seluas–luasnya semua negara–negara di dunia dari yang paling kaya-canggih sampai pada negara yang paling terbelakang-miskin (Hoesada, 2008). Konvergensi IFRS terhadap PSAK akan menyebabkan PSAK yang tadinya bersifat Ruled–Based menjadi bersifat Principle–Based. Compliance terhadap IFRS menyebabkan laporan
keuangan perusahaan Indonesia akan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain, sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas SAK.
Kesimpulan Penelitian
Standar akuntansi tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara.Dan adanya era globalisasi dan semakin aktifnya pasar modal di Indonesia menyebabkan Prinsip Akuntansi Indonesia yang berlaku umum tidak dapat lagi menampung dan menjawab permasalahan yang timbul dalam praktik.Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk mengadopsi penuh International Accounting Standards sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara dan munculnya perusahaan–perusahaan multinasional. Salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi, yaitu dengan membuat perbedaaan–perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin
kecil, sehingga standar akuntansi antar negara tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Standar Akuntansi Keuangan yang lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, standar akuntansi keuangan ini dari waktu ke waktu akan terus dilengkapi dan disempurnakan sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan praktik bisnis dan profesi akntansi.
Pendapat Mengenai Jurnal
Jurnal ini cukup menarik pembahasannya, dengan mamahami jurnal ini maka dapat menambah wawasan mengenai peluang pasar internasional melalui kinerja ekonomi negara-negara Uni Eropa.



Review Jurnal 1


1.
Nama Jurnal
Jurnal Akuntansi & Keuangan
Volume / Halaman
Vol. 1, No.2 : 144 - 161
Nama Penulis
Arja Sadjiarto
Judul Jurnal
Akuntansi internasional : harmonisasi
Versus standardisasi
Tanggal Jurnal
Nopember 1999
Tujuan Penelitian
Untukmengetahuikebutuhan akan suatu standar akuntansiyang berlaku secara luas di seluruh duniayaitustandar akuntansi internasional harmonisasi
dan standardisasi.
Metode Penelitian
Metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mendeskripsikan sehingga diperoleh hasil berupa gambaran yang jelas tentang perkembangan akuntansi internasional.
Hasil Penelitian
1. Pembentukan IASC merupakansalahsatuusahaharmonisasistandar
akuntansiyaituuntukmembuatperbedaan-perbedaanantarstandarakuntansi di
berbagainegaramenjadisemakinkecil. Harmonisasiinitidakharusmenghilangkan
standarakuntansi yang berlaku di setiapnegaradan juga tidakmenutup
kemungkinanbahwastandarakuntansiinternasional yang disusunoleh IASC
diadopsimenjadistandarakuntansinasionalsuatunegara.
2. FASB mempunyaipandanganbahwatetapharusadasatustandarakuntansi
internasional yang berlaku di seluruhdunia. Untukituperludibentukorganisasi
penentustandarakuntansiinternasionaldenganstrukturdan proses tertentu.
Menurut FASB, IASC bisadimodifikasimenjadiorganisasiiniataumembentuk
organisasibaruataumemodifikasi FASB sendiri.
Kesimpulan Penelitian
FASB memandangbahwa suatu standar akuntansi internasional harus (a) memiliki kualitas tinggidengan menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan pembuatkeputusan lainnya dalam mengambil keputusan serupa mengenai alokasi sumber
daya dalam perekonomian, dan (b) membuat berbagai standar akuntansi di berbagai
negara menjadi convergent atau semirip mungkin. Di satu sisi FASB menginginkan
adanya standardisasi standar akuntansi namun tidak mengingkari bahwa proses
menuju standardisasi tersebut harus melalui proses harmonisasi yang lebih terarah
menuju standardisasi.
Pendapat Mengenai Jurnal
Jurnal ini cukup menarik pembahasannya, dengan mamahami jurnal ini maka dapat menambah wawasan mengenai Standartakuntansiinternasional.